Rezeki nggak akan kemana
Jumat-jumat lalu, selepas shalat jumat, biasanya saya berdoa sebentar, lalu bergegas keluar. Berharap bisa dapet makanan/minuman Jumat Berkah.
Setiap minggu begitu. Tapi, saya nggak pernah dapet. Selalu habis sama anak-anak komplek yang keluar mesjid lebih gasik dari saya.
Jumat ini berbeda. Selepas shalat Jumat, saya duduk, berdoa lebih lama. Nggak berharap sama sekali sama makanan/minuman Jumat Berkah.
Ketika keluar mesjid, saya menoleh ke tempat makanan/minuman Jumat Berkah biasanya disimpan. Abah— seorang warga lokal yang rumahnya bersebelahan dengan komplek perumahan saya— bawa satu keresek besar berisi 4 sampai 5 es teh manis dengan cup besar.
Saya kemudian menghampiri tempat minuman Jumat Berkah. Rupanya masih ada yang tersisa! Saya mengambil satu, kemudian pulang.
Kalau dipikir-pikir, lucu juga ya. Saat saya berharap dapat makanan/minuman jumat berkah, mau secepat apapun saya keluar mesjid, selalu aja kehabisan. Giliran saya nggak berharap, justru malah dapet es teh manis.
Kita pastinya udah cukup familiar dengan kalimat “rezeki nggak akan kemana”. Hari ini rupanya saya mengalaminya.
Ini juga jadi pengingat bagi saya bahwa rezeki nggak selalu tentang uang. Es teh manis di cuaca yang panas juga rezeki kok.
Alhamdulillah, lumayan, hihi
Dan ya, Jumat ini rasanya panas sekali. Sepertinya kali ini benar-benar udah resmi masuk musim kemarau, setelah beberapa minggu yang lalu cuaca nggak menentu— kadang hujan, kadang panas terik.