Negeri Katanya
Pagi ini saya baru cek berita terbaru. Kabar mengerikan dimana-mana. Salah satu ojol meninggal dunia karena terlindas mobil brimob ketika aksi demo berlangsung!
Mobil brimob melaju kencang di tengah kerumunan para demonstran, kemudian menabrak seorang ojol yang sedang ikut turun ke jalan.
Polisi kali ini nggak bisa mengelak. Rekamannya sangat jelas. Rakyat marah besar! Uang rakyat yang dipakai untuk beli mobil rantis baja seharga ratusan miliar dipakai untuk membunuh rakyat!
Padahal tidak perlu melaju sekencang itu. Itu mobil rantis baja lho! Apa sih yang teman-teman demonstran bawa untuk membela diri, sampai sebegitu takut paniknya melajukan mobil dengan kencang di tengah demonstran? Atau, aksi itu memang sengaja dilakukan?
Nggak cuma polisi, DPR juga
Untuk mengantisipasi demonstrasi, sekjen DPR menghimbau anggota DPR untuk WFH.
Ha! Lucu sekali!
Demonstran justru mengunjungi gedung DPR untuk bertemu kalian, hei anggota DPR! Masa iya mereka harus mengunjungi kos-kosan kalian yang seharga 78 juta per bulan itu satu per satu.
Statement-statement para anggota dewan ini juga acapkali melukai hati rakyat. Pakai bahasa kasar pula! Rasanya anggota dewan sekarang ini semakin arogan dan nirempati aja, mentang-mentang dapat tunjangan rumah 50 juta!
RIP demokrasi
Sudah dua hari ini hujan turun lagi. Padahal, beberapa hari sebelumnya cuaca sangat panas. Hampir nggak ada awan yang menutupi langit. Langit sore pun nampak cantik sekali.
Seolah-olah langit mewakili betapa menyedihkannya situasi di Indonesia sekarang ini.
Negeri ini bukan lagi negeri demokrasi. Negeri ini lebih cocok disebut negeri Katanya.
Katanya polisi pelindung masyarakat, tapi bisa-bisanya menerobos kerumunan demonstran dengan kecepatan tinggi, padahal pakai mobil rantis baja yang sangat tahan senjata tajam dan peluru, sampai-sampai menabrak dan menewaskan seorang ojol dengan cara yang mengenaskan.
Katanya demokrasi, tapi mendengar suara rakyat saja sepertinya enggan, sampai-sampai ada himbauan untuk WFH di hari demonstrasi berlangsung. Katanya wakil rakyat, tapi statement-statement-nya melukai rakyat. Katanya wakil rakyat, tapi malah joged-joged di ruang sidang!
Katanya mau ada 19 juta lowongan pekerjaan, tapi PHK dimana-mana.
Dan masih banyak katanya-katanya yang lain yang akan sangat panjang kalau saya tuliskan di sini satu persatu.
RIP demokrasi.
Mau dapat tulisan-tulisan seperti ini langsung di e-mail kamu? Yuk gabung newsletter sekarang juga! Gratis!