Filosofi Hidup
Ada kalanya saya duduk sendiri, merenung, sekadar memikirkan tentang kehidupan yang sedang saya jalani.
Tentang bagaimana saya seharusnya menjalani hidup.
Terkadang juga saya secara tidak sadar mendapatkan beberapa filosofi kehidupan selama masa merenung ini. Dua filosofi yang menurut saya menarik adalah filosofi air dan filosofi library.
Filosofi Air
Saya sempat berpikir bahwa dalam kehidupan ini, kita harus bisa menjadi seperti air. Bukan ke arah mengeringkan yang tandus, menghilangkan dahaga, atau menjadi sumber kehidupan. Rasanya filosofi tersebut terlalu berat untuk saya.
Kita harus menjadi seperti air, yang mampu menyesuaikan dengan ruang yang ditempati. Kalau dimasukkan ke dalam gelas, air akan berbentuk gelas. Begitu pun jika dimasukkan ke dalam vas, air akan berbentuk vas.
Karena, pada kenyataannya kita dituntut menjadi seperti itu. Kita harus mampu beradaptasi dengan lingkungan, keadaan, serta kondisi saat ini. Kita tidak bisa memaksakan apa yang ada di sekitar kita mengikuti keinginan kita.
Filosofi Library
Library yang saya maksud di sini bukan litarally library (perpustakaan). Dalam dunia pemrograman, sederhananya, library adalah sebuah modul yang dapat melakukan fungsi tertentu.
Biasanya, library ini dapat digunakan oleh library lain, atau berdiri sendiri. Suatu library juga dapat bergantung kepada library yang lain agar bisa berjalan sesuai dengan harapan.
Apa hubungannya sama kehidupan ini?
Saya sempat berpikir bahwa dalam kehidupan ini, kita harus menjadi seperti library. Kita memang tidak bisa melakukan semua hal, tapi kita bisa melakukan beberapa hal dan ahli di bidang itu.
Kita harus jadi seperti library, yang sebisa mungkin minim ketergantungan terhadap library sendiri, tapi dapat bermanfaat dan digunakan oleh library lain.
Dua filosofi ini, yang sedang saya coba jalani saat ini.
Semoga bisa. Bismillah.
Balas melalui email.