Fakta Menarik Tentang Blog
Ada satu hal menarik selama saya vakum dari dunia blog. Meskipun blog saya terbengkalai, masih ada saja yang mengunjungi blog ini. Jumlah pengunjungnya cenderung konstan, kurang lebih 15 pengunjung per hari. Topik yang dibaca pun beraneka ragam.
Akan tetapi, dari beraneka ragamnya tulisan yang pernah saya buat, ada beberapa tulisan yang mendapatkan lebih dari 1000 view. Beberapa tulisan lain mendapatkan view ratusan. Ada juga yang mendapatkan view puluhan bahkan kurang dari 10 view.
Hal ini mengingatkan saya, sekaligus menyadarkan saya, bahwa selama apapun saya vakum dari dunia blog, blog saya masih tetap ada, terindeks oleh mesin pencari. Selama masih ada yang namanya koneksi internet, mesin pencari, peramban, aplikasi, penyedia layanan blog, kebutuhan akan informasi, dan minat membaca, sebuah blog akan terus dikunjungi, se-”gaje” apapun blog tersebut.
“Gaje” yang saya di sini adalah konten blog yang acak-acakan, campur aduk dalam segi gaya penulisan. Seperti blog saya ini. Jika temen-temen di sini pernah iseng membaca tulisan saya yang dulu-dulu, beberapa ada yang memakai bahasa baku dan sebagian lagi menggunakan bahasa yang tidak baku. Untuk mengacu kepada saya, di beberapa post saya menulisnya sebagai “gue” dan “aku”.
Jika direnungkan dan ditelisik lebih jauh, penyebab dari beraneka ragamnya gaya penulisan tersebut dikarenakan ada beberapa pengaruh tulisan-tulisan dari luar dan keinginan saya untuk selalu mencoba.
Inkonsistensi memang tidak bagus, dan mungkin akan mengganggu sebagian pembaca yang sudah nyaman dengan gaya penulisan saya yang biasanya. Tapi, ya itu. Sebut saja ketidakkonsistenan yang saya buat sebagai sebuah proses pencarian gaya menulis. Dari sekian banyak gaya menulis yang pernah saya coba, saya merasa bahwa gaya menulis seperti ini adalah yang paling cocok.
Rasanya agak sedikit berlebihan kalau blog disebut sebagai platform yang “abadi”. Tapi, ya, kembali lagi ke fakta bahwa selama apapun saya vakum, blog ini masih ada yang mengunjungi. Sebagai bahan renungan juga, bahwa ke depannya saya harus lebih hati-hati lagi dalam menulis.
Saya percaya, seberapa “gaje”-nya sebuah tulisan, akan memiliki dampak terhadap pembaca. Seperti hukum Newton III: ada aksi, ada reaksi.
Balas melalui email.